48

1582 Words

Hari itu memnag hujan badai terjadi di kota kecilnya. Awan menghitam dan hujan begitu lebatdan deras seolah tak mau berhenti. Belum lagi kilatan cahaya yang menyambar beberapa kali dan menghasilkan suara geluduk yang bergemuruh keras di atas sana. Aya begitu taku sekali. Mbok Minah masih memanggil bidan desa. Pikiran Aya semakin kacau. Perutnya etrasa kembali mula dan ingin muntah. Kenapa rasanaya begitu sangat nano -nano sekali. Aya begitu emosi dan sangat kesal sekali. Aya benar -benar stres. Ia tidak bisa berpikir jerni lagi. Pikirannya begitu kacau mengingat Pras dan Risma yang sama -sama belum sampai kantor. Padahal hari sudah siang. Apa mereka? Ah! Kenapa aku ini! Mas Pras tidak akan melakukan hal hina, bukan? Lalu Mas Pras kemana? Ponselnya tidak bisa dihubungi. Apa mereka seda

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD