“Igor!” Jennifer memekik panik saat melihat Igor ambruk di atas tubuhnya sambil mengerang kesakitan.
Ia segera bangkit, membaringkan Igor di tanah berumput. Dengan cepat, Jennifer membalik posisi Igor hingga berbaring menyamping, sementara ia memeriksa seluruh punggung Igor.
“Igor, katakan di mana yang sakit,” lirih Jennifer semakin gelisah. Tangannya meraba seluruh punggung Igor, tapi tidak ada darah sama sekali di sana.
Tiba-tiba, Igor bangkit dan menarik tangan Jennifer hingga bersembunyi di balik pohon.
Melihat gerakan Igor yang tiba-tiba, Jennifer menatap pria itu bingung. “Kamu… bukannya kena tembak?”
“Aku pakai rompi anti peluru,” jawab Igor singkat sambil mengeluarkan pistol dari balik coat-nya.
Kedua mata Jennifer membelalak. “Wow,” katanya speechless.
“Aku tidak bodoh, Jen
