Dua Puluh Satu

1081 Words

Dua orang manusia, memandang ke objek yang sama, bayi mungil yang umurnya baru hitungan bulan. Bayi cantik itu tertidur lelap setelah semalaman melawan demam tinggi dan kejang-kejang. Sepanjang malam, bayi kecil itu menangis, dan tertidur selepas subuh. Mereka adalah Novan dan Sri, belum ada yang membuka suara, semenjak kedatangan Novan jam tujuh pagi. Perang dingin masih terjadi di antara mereka. "Kenapa wajahmu, Mas?" Sri bertanya tanpa melihat Novan. Hatinya saat ini tengah campur aduk. Tapi, dia selalu melihat wajah Novan yang babak memar. "Seseorang telah memukuliku, parahnya, dia adalah satpam yang dulu pernah bekerja di pabrik. Aku akan buat perhitungan dengannya." Sri tersentak, "Apakah dia, Mas Aryo?" "Mas? Kau mengenalnya?" Mulut Sri terkatup rapat. Lalu dia memandang jau

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD