41

1679 Words

"Saya mau dokter Ara diganti! Saya tidak mau melihat wajahmu lagi!" Bentak Pak Brandon. Seketika kami jadi pusat perhatian pengunjung rumah sakit. Betapa malunya aku. Pak Brandon tidak pernah bisa bersikap biasa saat bertemu dokter Rai. "Kita masuk pak, ayo masuk." Ajakku menarik tangannya. Namun pak Brandon tak bergeming. Kutarik kemejanya namun yang ada dia malah menarikku kedalam rangkulannya. "Wanita ini milikku. Dan melihatmu berada disini. Aku tidak ingin kau menemuinya lagi. Meski dalam mimpi sekalipun." Ucap Pak Brandon. Aku menatap mata Dokter Rai. Aku menggeleng kepadanya sebagai isyarat untuk tidak memperdulikan ucapan pak Brandon. Dan untungnya dokter Rai bisa mengontrol emosinya. Dia tidak bergeming. "Saya akan mencari dokter lain untuk mengganti saya menangani Ara. Maaf m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD