Cyeril sudah berdiri dan berjalan menghampiri Dzoki yang sudah merentangkan tangannya untuk menggandeng tangan Cyeril yang mungil. Tak lupa Dzoki mencium pipi Cyeril yang sengaja di lakukan di depan umum terlebih di depan Kahfi. Agar lelaki itu sama sekali tidak akan berbuat macam -macam pada Cyeril, istri kecilnya itu. "Maaf lama menjemput kamu, Sayang. Gimana kontrak usahanya?" tanya Dzoki dengan suara keras. "Ekhemm ... Kita sudah mulai bisa membawa peralatannya besok. Benar kan Pak Kahfi?" tanya Cyeril sopan. "Ekhemmm ... Iya. Silahkan. But the way ... Selamat buat kalian berdua dan selamat untuk kehamilan kamu, Ril. Besok silahkan bawa barang -barangnya dan kontrak kerja saya buatkan besok sebagai pemasukan kafe," ucap Kahfi pelan. Ya, Kahfi sudah tak berkutik dan merasa terpojok