81. Kejutan

1605 Words

Muka Jaka langsung berubah kusut setelah melihat sesuatu di celana dalam Sheila. Sampai pagi, dia terlihat kurang baik dan berusaha menutupinya dari orang lain. Meski dia berusaha menutupi kekesalannya, tapi orang-orang terdekatnya tetap bisa melihat perubahan suasana hati suami Sheila itu. “Duduk saja, Mas! Biar aku yang ambilkan sarapanmu.” Sheila berjalan menuju meja buffet pagi itu bersama dengan rombongan keluarganya saat sarapan bersama di restoran hotel. “Tidak usah! Biar aku saja. Kamu duduk saja di sana.” Tanpa menunggu persetujuan sang istri, Jaka berjalan lebih dulu menuju meja buffet. Bu Wiwid mengerutkan keningnya melihat nada Jaka yang tidak biasa. Sebagai seorang ibu sekaligus ketua pelaksana pesta resepsi kemarin, tentu saja Bu Wiwid mengharapkan senyum lebar dari kedua

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD