Bab.3B

764 Words
Didalam sana, Keiden mandi dengan Clarissa yang menunggu pria itu di balkon. Setelah menyimpan dalaman nya kedalam lemari, Clarissa tidak bisa berbohong untuk tidak merasakan malu. Musuh bebuyutan sekaligus bos nya berhasil melihat sesuatu yang terlarang dari dirinya! Keiden membuka pintu kamar mandi setelah beberapa menit berlalu. “Hey Clarissa!” Panggil Keiden membuat wanita itu mau tidak mau harus menghampiri bos nya. Dengan mata terpejam, Keiden berbicara pada Clarissa. “Tiupkan mata saya sekarang.” Perintah Keiden yang berhasil membuat canggung. “Memangnya kenapa?” Tanya Clarissa. Keiden menunjuk mata kirinya. “Kamu gak bisa lihat saya sedang kelilipan?!” Omel Keiden yang membuat Clarissa segera mendekatkan bibirnya pada mata Keiden. Wanita itu meniupkan perlahan mata bos nya, sedangkan Keiden yang sedari tadi berbohong membuka sedikit-demi sedikit matanya untuk menatap wajah Clarissa dari dekat. Melihat perasaan nya yang semakin kacau saat berada didekat wanita itu, Keiden dengan cepat menarik tekuk Clarissa untuk dicium nya. Keiden berhasil mencium bibir Clarissa, membuat wanita itu membuka lebar-lebar matanya karena merasa terkejut. Rencana berhasil! *** Memikirkan hal dimana Keiden mencium nya tanpa alasan yang jelas membuat Clarissa susah tidur. “Kalau gak bisa tidur malam ini bisa gawat.” Gumam Clarissa. “Haruskah aku tanyakan dulu tentang alasan mengapa dia berani mencium ku?” Pikir Clarissa dengan matang. Akan tetapi saat kaki nya hendak melangkah keluar, tangan nya tak sanggup untuk meraih gagang pintu bahkan membukanya. “Lupakan saja, anggap itu sebagai kebetulan atau kecelakaan. Ucap Clarissa mengangguk-angguk. Clarissa kembali keatas kasur nya, lalu membaringkan tubuh nya kesana-kemari mencari posisi ternyaman yang bisa membuat nya masuk ke alam mimpi. “Ah, bisa gila aku!” Teriak Clarissa sembari mengacak-acak rambutnya sampai berantakan. Kaki nya melangkah keluar dengan cepat, bukan untuk ke kamar Keiden atau meminta sebuah pertanggung jawaban pada pria itu. Melainkan mengambil air mineral untuk diminum nya saat ini, tenggorokan nya terasa sangat kering. Biasanya dikamar ada air yang diletakan disamping nakas, akan tetapi malam ini kosong. Clarissa membuka kulkas, dan mengambil botol air mineral disana lalu segera meminum nya. “Haus?” Tanya Keiden mengejutkan Clarissa hingga wanita itu berhasil tersedak karena nya. Clarissa batuk-batuk sembari memukuli dadanya, merasa ada sesuatu yang mengganjal di jantung nya. “Aku tanya apa kamu haus?” Tanya Keiden sembari mendekati diri pada wanita itu. Clarissa yang tahu dirinya sedang tidak bermimpi pun menganggukan kepalanya dan berlari cepat hingga kelantai atas, sengaja menghindari Keiden. “Wanita itu, bukankah terlalu kentara jika sikap nya begitu.” Gumam Keiden. Clarissa yang berada diatas merasa jantung nya tidak sehat lagi seperti biasa, atau mungkin ini karena efek dari ciuman pertama nya dengan Keiden. “Jangan dipikirkan Clarissa!” Ucap Clarissa. “Tunggu, kalah gak salah dengar.. Keiden menggunakan panggilan aku-kamu!” Ujar Clarissa mengingat kembali pertanyaan Keiden didapur tadi. “Dia memang tidak bisa salah dan terkalahkan, coba kalau aku yang keceplosan ngomong gitu. Pasti dimarahin habis-habisan deh.” Ujar Clarissa sendirian. Clarissa membaringkan tubuh nya, lalu menggeser badan nya lagi menghadap kanan dan kiri. “Olahraga malam memang kadang sangat dibutuhkan, mungkin aku gak bisa tidur karena kurang berolahraga.” Ucap Clarissa, lalu bangkit untuk mengelilingi kamar nya yang sangat besar ini. Sesampai nya disebuah laci yang tidak pernah ia buka sebelum nya, tangan nakal Clarissa mulai mengutak-atik isi dari itu. Terlihat beberapa majalah lama dan tulisan tangan seseroang. “Apa jangan-jangan Keiden itu seorang penulis yang tersembunyi?” Pikir Clarissa. Clarissa menggelengkan kepalanya. “Jangan ngasal deh!” Ucap Clarissa sembari memukul kecil kepalanya. Saat wanita itu ingin menutup laci tersebut, sebuah majalah aneh terlihat begitu saja di mata nya. Clarissa mengambil nya dan terkejut melihat gambar dari cover majalah tersebut. Tidak bisa dijelaskan dengan detail, yang pasti itu terlihat sangat dewasa. Seorang wanita yang hanya menggunakan underware, lalu berpose seksi disana. “Ah, jangan bilang ini milik Keiden juga.” Ucap Clarissa. “Dasar laki-laki, semua nya sama saja.” Gumam Clarissa kembali menyimpan majalah itu lagi. Akan tetapi saat ingin memasukan majalah tersebut kedalam laci, Clarissa dengan usil memotret lebih dulu majalah nya dan segera ia kirim ke Keiden beserta sebuah pesan dari nya. “Kalau foto ini tidak mau tersebar di kantor, tolong berikan saya kenaikan gaji bos besar.” Clarissa tertawa melihat isi pesan nya, lalu segera melompat keatas kasur. “Seperti nya aku tahu kenapa sedari tadi susah tidur. Ini karena aku dendam pada Keiden, dan setelah berhasil membalas rasanya jadi sangat mengantuk.” Ucap Clarissa. Tak sadar terlalu lama tersenyum dan memikirkan hal-hal aneh diotak nya, Clarissa pun tertidur hingga tak sadar ada seorang pria masuk kedalam kamar nya dan menaiki kasur nya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD