Bab.6a

576 Words
Di ruang makan, kini berkumpul Keiden beserta kedua orang tua nya juga Clarissa yang mau tidak mau kini harus ikut makan. “Mama boleh nginep disini gak?” Tanya kate. Keiden menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Memang kenapa sih, kalian pasti gak mau ketawan karena sudah tidur bersama ya?” Tanya kate membuat Clarissa tersedak. Rey yang mendengar penuturan istrinya hanya menggelengkan kepalanya saja, karena pria itu sudah biasa sering mendengar ucapan Kate yang sedikit dewasa. Karena itu juga Rey papa dari Keiden menyukai Kate dengan pribadi yang sangat jarang ia temukan. “Mah, jangan bicarakan itu sekarang.” Ucap Keiden. Clarissa tersenyum. “Tante masih sama saja, Clarissa jadi kangen. Keiden, seperti nya kamu bisa mengizinkan mamah mu tinggal disini sampai besok pagi.” Ucap Clarissa sembari tersenyum manis pada Kate yang masih cantik walau usia nya sudah tidak muda lagi. Keiden menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu menggangguk ngalah. “Hanya sampai besok pagi, lalu kalian harus segera meninggalkan kediaman kei. Lagian juga rumah papa dan mama kurang apa sih sampai mau menginap, gak biasa nya juga mau tinggal ditempat kei.” Ucap Keiden curiga. Kate menggelengkan kepalanya, padahal kenyataan yang sebenarnya ia ingin menyelidiki sejauh mana hubungan anak nya dan Clarissa. “Mamah tidur dimana diatas ya?” Ujar Kate. Keiden menggeleng. “Kamar atas sudah dipakai aku dan Clarissa.” Ucap Keiden membuat Kate menaikan satu alisnya sembari tersenyum miring. Keiden yang menatap mama nya semakin aneh saja, menghela napas nya dengan berat. “Mah, jangan pikir yang aneh-aneh.” Ucap Keiden. Kate menaikan bahu nya, lalu menggandeng tangan papa nya menuju kamar bawah. “Memang nya Keiden bisa menipu mama, aku tahu banget kamar diatas masih ada yang kosong. Dia pasti sengaja meletakan kita di lantai bawah.” Ujar kate membuat sang suami geleng-geleng. “Kamu itu udah tua, masih aja ngurusin urusan anak muda. Haduh!” Ucap Rey pada istrinya yang kini tengah mengerucutkan bibir nya. Dilain tempat, Keiden menghampiri Clarissa yang ternyata juga tengah menunggu pria itu didepan pintu kamar nya. “Apa gak ada niatan jelasin semua nya ke mama mu, seperti nya beliau mengharapkan sesuatu yang gak mungkin deh.” Ucap Clarissa. “Kamu bisa tidak peduli dengan itu, dan membiarkan mereka berfikiran apa yang ada di pikiran mereka saat ini.” Ucap Keiden cuek. Clarissa melipat kedua tangan nya didepan d**a. “Wah, jangan bilang kamu suka sama aku ya?” Tanya Clarissa membuat Keiden melebarkan mata nya. “Siapa yang bilang begitu, mana mungkin aku suka sama cewek yang kurus kering.” Ujar Keiden sembari melirik d**a seksi Clarissa. Clarissa menggelengkan kepalanya, lalu menutupi area d**a nya dengan kedua tangan nya. “Semua yang sudah melihat pasti tahu milik ku tidak seperti apa yang kamu katakan barusan Keiden.” Ujar Clarissa setelah itu masuk segera kedalam kamar nya dengan perasaan kesal pada Keiden yang baru saja menghina dirinya. Clarissa yang tidak percaya perkataan Keiden, berdiri dihadapan kaca rias dan melihat d**a nya yang besar nya lumayan. “Apa dia mengatakan dengan sengaja secara tidak langsung bahwa d**a ku kecil?” Gumam Clarissa memandangi d**a nya. Clarissa mendapat pesan di ponsel nya dan memeriksa nya. “Kenapa dia mengirim pesan padaku, padahal baru saja kita bertemu didepan kamar.” Ucap Clarissa sembari membuka pesan dari Keiden. ‘Jangan menatap d**a mu terlalu lama, itu cukup besar. Yang aku bilang kecil itu badan mu Clarissa.’ Melihat pesan tersebut, Clarissa melebarkan mata dan mulutnya. Kini ia melempar ponsel nya keatas kasur dan melihat-lihat sekitaran kamar nya. “Dari mana dia tahu aku sedang berkaca, jangan-jangan di kamar ini ada CCTV?!” Ujar clarisaa panik. Aku harus bertemu dan menanyakan nya langsung pada Keiden.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD