Eps. 106 Kemana Devan?

1349 Words

Arman melangkah turun lebih dulu dari mobilnya, wajahnya penuh dengan api dendam yang lama terpendam. Gerakannya kaku, namun matanya tajam seperti pisau. Devan yang sejak awal sudah menaruh curiga ikut turun tanpa perintah, tak mau terlihat gentar. Angin malam di dermaga tua itu berembus kencang, menggoyangkan rantai besi dan papan kayu lapuk yang berderit seolah menyaksikan duel dua pria dengan sejarah panjang. Mereka berdiri sejajar, berhadapan, hanya berjarak beberapa langkah. Tatapan mereka saling menembus, tajam, seakan ingin merobek da-da masing-masing. “Apa maumu menggiringku kemari?” tanya Devan tegas, suaranya seperti baja. “Menuntaskan masalah di antara kita yang belum selesai,” jawab Arman mantap. “Aku nggak punya masalah denganmu.” “Tapi aku punya masalah denganmu!” balas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD