18

1212 Words

Di mansion, suasana siang itu tenang hingga suara mobil berhenti di depan pintu masuk. Cala yang sedang bermain di ruang tamu mendongak dan langsung berlari ke arah jendela, mengintip siapa yang datang. Wajahnya berseri-seri ketika mengenali mobil tersebut. "Eyah! Eyang datang!" seru Cala sambil melompat girang, lalu berlari ke arah pintu utama. Nala yang sedang membantu Mirna menyiapkan makan siang terkejut mendengar kegaduhan itu. "Siapa yang datang, Bu Mirna?" tanyanya sambil meletakkan piring. Mirna tersenyum lembut ke arah Nala yang tampak gelisah di sebelahnya. "Itu pasti Tuan Besar dan Nyonya. Orang tua Tuan Ebas," ujarnya meyakinkan. Nala menelan ludah, jantungnya berdebar lebih cepat. "Apa tidak apa-apa aku di sini, Bu? Maksudku... aku hanya tamu." Mirna menggenggam tangan Na

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD