Bab 27. Perlakuan Hangat

1184 Words

"Menangislah, jika itu membuatmu tenang." Nadine terkejut ketika suara Keenan yang lembut tiba-tiba memecah keheningan. Segera ia hapus air mata yang mulai menetes, lalu menatap suaminya dengan pandangan sendu. "Kenapa kamu malah menghapusnya? Bukankah sudah aku katakan, menangislah jika itu membuatmu tenang. Aku tidak akan marah atau melarangmu," kata Keenan penuh perhatian. Mengangguk pelan, Nadine lalu mengucap, "Terima kasih, Tuan." Suara seraknya pecah. "Maaf ... sudah mengotori mobilmu dengan air mataku. Aku benar-benar nggak bisa menahannya." Keenan tersenyum hangat. "Kalau kamu butuh sandaran, bahu ini juga siap menerimanya." Tanpa ragu, Nadine langsung menyandarkan kepalanya ke bahu pria itu, mencari ketenangan walau hanya seujung kecil. Perlahan, air mata itu mengalir lagi,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD