Kamu harus memilih

1061 Words
Tatapan semua keluarga tertuju kepada Senna yang memang menjadi cucu kesayangan Huda Atmaja, ya...Huda cukup puas dengan memilki dua orang cucu yang menjadi pewaris sahnya yaitu Barata dan Senna. Barata mendekati sang Kakek, ia juga memberikan kado spesial untuk Kakeknya ini dan ia bisa pastikan Kakeknya ini, akan sangat-sangat senang dengan kadonya dan juga kado Senna adiknya. Ya...ia dan Adiknya telah mencari koleksi langkah yang memang sangat diminati Huda Atmajaya. Seperti biasanya Huda Atmajaya akan merasa sangat bahagia menerima kejutan darinya ini. Senna memperhatikan sosok Siska yang terlihat sangat geram dan ia selama ini berhasil menyembunyikan ekspresi wajahnya dengan sangat baik. Dibalik senyum ramahnya itu, tersimpan kebencian yang sangat mendalam pada keluarga ini, rasa iri dan benci itulah yang mendasari Siska yang ingin menghancurkan kebahagiaan keluarga ini. Hari ini Senna akan menolak laki-laki yang ingin mendekatinya itu dan ia ingin tahu sejak kapan Siska dan laki-laki itu, memiliki hubungan hingga berhasil menipunya. Wajah tampan dengan lesung pipi di kedua pipinya dan kaca mata bertengger dihidungnya membuatnya terkesan seperti lelaki baik yang penyayang. Ya laki-laki ini Panca Pamungkas yang terlihat sangat tampan dengan wajahnya yang seperti lelaki baik. Ya...image itulah yang membuatnya terkenal dikalangan para keluarganya. Termasuk Maminya yang selalu memujinya dan itu pula yang membuatnya memilih Panca dari pada Guntur, yang memang tidak datang pada acara ulang tahun kakeknya ini. Semua keluarga telah duduk dimeja makan dan terlihat dengan jelas tatapan Panca kepada Siska terlihat sangat mengangguminya. Selama ini ia sangat bodoh karena telah terpedaya tipu muslihat keduanya hingga membuatnya hidupnya hancur. Ia sangat yakin jika apa yang ia alami bukanlah mimpi, tapi kenyataan apalagi hari ini semuanya sangat jelas dan pernah terjadi. Ia bahkan mengingat betul tanggal dan semuanya persis yang terjadi dan ini benar-benar adalah kesempatan kedua baginya. Ia sudah bertekad akan mengubah masa depannya dan ia tidak akan terpedaya dengan tipu muslihat Panca dan Siska. "Terimaksih kalian semua telah datang diacara ulang tahun Kakek dan hari ini kita memang kedatangan tamu spesial, tamu yang sangat Kakek hormati," ucap Kakek Huda Atmaja dan ia menatap sahabatnya dengan senyuman bahagia. "Terimakasih Pramana Wasesa sahabatku telah datang ke acara ulang tahunku ini," ucap Huda membuat Pram tersenyum bahagia. Senna sangat mengingat kejadian ini karena setelah itu Pramana akan memperkenalkan cucunya kepadanya dan kedua cucu laki-laki yang ada disini akan menjadi calon suaminya sama seperti cucu tertua Pramana Wasesa yang tidak hadir hari ini. "Terimkasih atas sambutannya sahabatku, aku sangat bahagia kita semua bisa berkumpul seperti ini," ucap Pram membuat Huda terkekeh. "Hehehe...andaikan istri kita masih hidup mungkin kita berempat sudah berada di Desa seperti keinginan kita saat kita pensiun dari pekerjaan, tapi sekarang kita tidak bisa melakukan hal itu karena anak dan cucu kita pasti khawatir," ucap Huda. "Iya kamu benar sahabatku," ucap Pram. Mereka semua tersenyum melihat persahabatan keduanya, bahkan untuk mengikat tali silaturahim, keduanya memiliki saham untuk sahabatnya ini diperusahaan mereka sebanyak dua puluh persen. Saham Huda di Wasesa grup ada dua puluh persen dan begitu juga sama Pram di Atmaja grup yang juga dua puluh persen. Kedua Perusahaan selama ini bekerja sama dengan baik hingga kedua grup besar ini sukses. "Sudah saat saya menangis janji kepada kamu Huda, dulu anak-anak kita tidak berjodoh tapi sekarang kita sudah sepakat untuk menikahkan cucu-cucu kita!" Ucap Pram. "Iya, dengan mereka menikah kita benar-benar akan menjadi keluarga," ucap Huda. Alur dari kejadian ini masih teringat jelas diingatkan Senna dan sekarang saatnya ia diminta untuk memilih salah satu cucunya. 'Hari inilah yang membuat hidupku berubah, aku tidak boleh salah memilih,' Batin Senna. "Tentu saja saya ingin Senna cucu perempuan saya satu-satunya ini menikah dengan salah satu dari cucu sahabat saya!" Ucap Huda. "Ya...cucu saya ini memiliki pendidikan tinggi dan mereka juga tampan-tampan kayak Kakeknya hahaha..." tawa Pram membuat mereka tertawa. Semuanya memang telihat tersenyum namun tidak dengan Siska yang terlihat sangat kecewa karena Kakeknya pun tidak mengakuinya sebagai cucunya. Hanya Senna yang disebutkan sebagai cucu perempuan satu-satunya yang dimiliki Huda Atmaja. Sepertinya Kakeknya itu tidak tahu jika Siska juga cucunya. Senna masih sangat penasaran dan ia harus menyelidikinya. Ya...ia tidak bisa sendirian menyelidiki ini semua dan ia menatap sosok laki-laki tampan yang ada disampingnya yaitu Kakak kandungnya Barata. Ia ingin Barata mencari tahu siapa ibu kandung Siska dan apa benar Siska itu anak Papinya. "Senna..." panggil Pram dan ia menatap lembut Senna. "Iya Kek," ucap Senna tersenyum kepada Pramana Wases yang saat ini sedang menatanya dengan tatapan sayang. "Kakek ingin kamu memilih tiga dari cucu Kakek untuk menjadi calon suami kamu. Yang ini namanya Galaksi Wasesa dia satu tahun diatas kamu dan dia anak yang...hmmm...Kakek sulit untuk menjelaksannya!" Ucap Pram kesal degan sosok Galaksi yang terlihat tengil dan tersenyum penuh kemenangan karena ia memang sosok pembangkang yang seorang kaki membuat keluarganya pusing dengan tingkahnya. "Ini yang duduk dihadapan kamu, namanya Panca Pamungkas Wasesa, dia cucu Kakek yang membanggakan, Kakek juga merekomendasikan dia jadi calon suami kamu!" Ucap Pram dan baginya Panca cukup membuatnya merasa bangga dengan prestasinya selama ini. "Satu lagi....Kakek berat mengatakannya, tapi dia sosok yang sangat menyebalkan dan tidak hormat sama orang tua, buktinya dia sekarang tidak datang," ucap Pram sangat kecewa dengan cucu tertuanya itu. Guntur Pradana Wasesa tidak suka dikendalikan oleh siapapun termasuk Kakeknya dan ia tidak berniat menikah dengan cepat. Terbukti jika lima tahun kemudian ia memang didekati banyak peremuan namun ia juga belum menikah meskipun lima tahun nanti umurnya telah tiga puluh lima tahun. "Namanya Guntur Pradana Wasesa, dia cucu tetua saya dan memang sangat berprestasi tapi sangat tidak ramah dan dia bukanlah pilihan yang terbaik!" Ucap Pram Wasesa. "Bagaimana Senna, kamu bisa memikirkannya dan berkenalan lebih dulu untuk memutuskan siapa yang ingin kamu pilih!" Ucap Pram. Lisa memegang tangan Senna dan ia menatap Senna dengan tatapan sayang, "Nak apapun keputusan kamu Mami mendukung kamu tapi kamu memang harus memilih!" Ucap Lisa. "Iya Nak tapi ya...Mami akan senang kalau kamu memilih salah satu dari anak Mami Galaksi atau kamu memilih Guntur!" Ucap Widiya. "Tante juga bakalan bahagia banget kalau kamu bisa jadi istrinya Panca, dia anak yang berbakti dan penyayang. Kamu pasti akan diratukan!" Ucap Khadijah. Senna menunggingkan senyumannya, inilah persaingan diantara keluarga dan sosok Khadijah ternyata tak sebaik ucapannya. Senna ingat bagaimana Khadijah mulai menyiksanya dan mengejeknya perempuan tidak berguna karena tidak bisa mempertahankan kehamilannya bahkan setelah mengetahui rahimnya diangkat, Khadijah mengejeknya perempuan cacat. 'Aku tidak akan pernah terjebak dengan kamu dan anakmu lagi, di kesempatan kali ini rencana kalian tidak akan pernah berhasil!' Batin Senna.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD