24. Nguping!

2701 Words

“Kakimu kenapa, Ris? Kok jalannya gitu?” tanya Papa yang me-notice kalau jalanku agak aneh. Tentu, ini masih tentang lutut. Luka yang tadinya sudah mengering, agak menganga lagi karena aku sempat gerak yang kurang terkontrol. “Salah posisi duduk, Pa. Jadi agak nyeri aja.” “Ke tukang pijit kalau gitu, biar diurut. Kalau sakit, jangan dipaksa baik-baik aja.” “Enggak usah, Pa. Nanti juga sembuh. Cuma sakit dikit, kok.” “Oh, ya udah.” Tadi aku pulang dari apartemen Dokter Arga kisaran pukul sepuluh. Sesampainya di rumah, tidak ada orang. Aku bersyukur sekali karena aku tidak perlu mendapat pertanyaan yang aneh-aneh. Mas Juna sendiri sudah mulai ke kantor. Meski belum sembuh total, dia sudah mengeluh kalau terus diminta di rumah. Aku bisa memahaminya, karena kakakku ini pada dasarnya suli

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD