Padma memeriksa kontrakan sekali lagi. Ia takut kalau-kalau ada barang-barang pribadinya yang masih tertinggal. "Lemari dan meja riasnya tidak ikut dibawa, Mbak?" Iwan muncul di ambang pintu kamar. "Tidak, Wan. Lemari, meja rias, sofa, ranjang dan perabot lainnya memang bawaan dari rumah ini. Saya hanya membeli kasur kecil saja. Ayo, kita berangkat. Sudah tidak ada lagi barang-barang saya di sini." Padma keluar kamar diikuti oleh Iwan. Akhirnya ia akan meninggalkan rumah kontrakan ini setelah kurang lebih enam bulan ia tempati. "Astagfirullahaladzim, kamu benar-benar ada di rumah ini, Padma." Padma tertegun saat seseorang sekonyong-konyong muncul di depan pintu rumah. Pak Samin Ardiansyah. Ayah Dimas sekaligus mantan mertuanya. "Bapak sama sekali tidak tahu kalau kamu dan Dimas suda