Benar saja, begitu Shaka masuk rumah utama telinganya langsung disambut rentetan omelan dari Mama Betty. Wanita paruh baya itu berkacak pinggang dengan raut wajah yang dipenuhi kekesalan. Berbeda dengan Papa Arya yang lebih tenang, duduk di kursi namun matanya juga menatap Shaka lebih tajam dari biasanya. Beberapa saat kemudian Papa Arya menghela napas panjang lalu menyodorkan ponsel miliknya kepada Shaka. “Wanita itu mengancam akan menyebarkan video itu kalau kamu nggak tanggungjawab.” “Video?” Shaka mengernyit, tak mengerti lagi apa yang sebenarnya Berlin rencanakan. “Iya video kamu yang emah-emahan sama itu perempuan. Sinting ya kamu, Shaka,” sergah Mama Betty kembali dibuat gregetan jika mengingat video m***m putranya dengan wanita yang bernama Berlin itu. Shaka buru-buru mengamb