Waktu untuk jujur

1251 Words

Sinar matahari menembus kaca besar kafe dan membuat ruangan terasa hangat keemasan. Setelah menyelesaikan makan mereka, Ardian segera berdiri dan menarikkan kursi untuk Celine. “Kau yakin tidak ingin aku antar pulang?” tanya Ardian sambil tersenyum. “Tidak usah repot-repot, aku tidak mau membuat mu terlambat kembali ke perusahaan. aku bisa naik transport online,” jawab Celine, buru-buru menolak dengan sopan. Namun Ardian tetap berjalan di sampingnya keluar dari kafe, seolah belum ingin percakapan itu berakhir. Angin sore mengibaskan ujung rambut Celine yang lembut, membuat Ardian tanpa sadar menatapnya sesaat lebih lama dari seharusnya. “Terima kasih untuk waktunya hari ini,” ujar Celine sambil menunduk sedikit. “Dan juga… untuk tawaran kerjanya. Aku belum tahu jawabannya, tapi aku aka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD