Celine melangkah keluar dari mansion dengan langkah ringan. Meski wajahnya tampak lelah, ada sedikit senyum lega yang menghiasi bibirnya. Ia menatap ke langit yang mulai cerah, menghela napas pelan. Setidaknya, satu beban besar sudah sedikit terangkat dari hatinya. Sepertinya Valenia mulai melunak setelah berbicara dengannya.
Begitu sampai di halaman depan, ia mengeluarkan ponsel dari tas kecilnya dan menekan nama yang sudah beberapa berhubungan dengannya karena Tuan dan Nona masing-masing, Ardian.
Suara pria itu langsung terdengar dari seberang, cepat dan penuh rasa ingin tahu.
“Celine? Bagaimana? Kau sudah bertemu dengan nona Valenia?”
Celine menatap ke arah taman kecil di depan mansion sambil tersenyum tipis.
“Sudah. Walau tidak bisa membuatnya langsung berubah pikiran, tapi… aku r
