Keputusan pasti

1527 Words

Suara mobil yang berhenti di depan rumah memecah keheningan malam. Dari balik tirai, Valenia melihat lampu kendaraan menyala sebentar sebelum padam. Ia tahu, itu pasti Celine. Sebastian yang masih duduk di sofa menoleh santai. “Sepertinya pengawal pribadimu sudah kembali.” Nada suaranya menggoda, membuat Valenia menahan senyum. “Kau bisa berhenti menyebutnya pengawal pribadiku. Celine lebih seperti adikku.” Beberapa detik kemudian, suara langkah terdengar di teras, lalu pintu terbuka. Celine muncul dengan wajah lelah namun tersenyum lega. “Oh, Nona! Saya kira Nona sendirian, ternyata…” Celine terhenti ketika matanya menangkap sosok Sebastian yang sedang berdiri, tangan masih memegang cangkir teh, dan wajahnya tenang seolah itu rumahnya sendiri. “...ternyata Tuan Sebastian masih di sin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD