Sudah siap

1518 Words

Sore itu, langit Melbourne tampak teduh, berwarna keemasan menjelang senja. Jalanan di sekitar taman kota mulai ramai oleh pasangan dan keluarga kecil yang menikmati akhir pekan. Boby dan Celine berjalan berdampingan, tanpa banyak bicara di awal. Hanya suara langkah mereka yang bersahutan dengan hembusan angin lembut. Celine melirik sekilas ke arah lelaki di sampingnya. Boby tampak santai, tapi matanya menyimpan sesuatu yang tidak bisa disembunyikan, perasaan kehilangan yang terbungkus dalam senyum tenang. “Kau tahu,” ucap Boby pelan, memecah keheningan, “aku pertama kali mengenal Valenia saat dia masih bekerja keras membangun perusahaannya. Saat itu, aku suka marah saat kakek memuji Valenia terus. Aku akhirnya selalu berpikir buruk tentang Valenia, kupikir Valenia adalah gadis ambisius

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD