Cinta atau Tanggung jawab?

1582 Words

Di dalam mobil yang melaju cepat menuju rumah sakit, wajah Sebastian tampak menegang. Tangannya terkepal di pangkuan, matanya lurus menatap ke depan, menyimpan bara amarah yang belum padam. “Ardian,” ucapnya dengan nada dingin namun tegas, “hubungi Frans dan semua rekan di industri hiburan. Mulai malam ini, aku tidak mau satu pun dari mereka memakai jasa Amelia lagi, walau hanya untuk figuran maupun iklan kecil. Kalau mereka melanggar, aku tidak mau lagi bekerja sama.” “Baik, Tuan Sebastian,” jawab Ardian singkat. Ia tahu, saat Sebastian berbicara dengan nada seperti itu, tidak ada ruang untuk bantahan. Beberapa saat kemudian, mobil berhenti di depan rumah sakit. Sebastian langsung turun, langkahnya cepat dan tegap, diselimuti rasa cemas yang ia sembunyikan di balik ekspresi tenangnya.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD