Halo semuanya, AeStar\'s Ruby di sini!
Terima kasih sudah berkunjung ke sini dan terima kasih atas dukungannya.
Jangan lupa follow aku dan masukan karyaku ke pustakamu đź’—
Cerita Tamat:
1. Dipaksa Menikahi Gadis Kecil
2. Dikejar Cinta Sang CEO
3. Pelukan Hangat Pria Bayaran
4. Bermadukan Ipar
5. Pengantin Gadaian
Cerita Ongoing:
1. Menikahi Om, Ayah Kekasihku
2. Gairah Liar Calon Mertua
Seraphina Aurelia, wanita yang sudah tahu kalau tunangannya, Arthur, berselingkuh dengan teman kantornya langsung beralih ke ayahnya, Bramansyah. Seraphina yang tahu semua rencana licik Luna, istrinya Bramansyah dan Arthur yang akan menguras seluruh harta Bramansyah menawarkan kerja sama dengan Bramansyah dengan cara yang dinilai kurang pantas. Seraphina meminta dihamili oleh Bramansyah agar mereka punya alasan untuk menikah.
"Hamili aku, Om!" pinta Seraphina.
"Tidak bisa, Sera. Kami itu tunangan Arthur, putraku, tidak mungkin aku melakukan itu." Bramansyah menggelengkan kepalanya.
"Tante Luna sudah berselingkuh dari Om. Aku juga sudah tidak berhubungan dengan Arthur lagi, Om. Jadi tidak ada masalah kalau kita menjalin hubungan."
Liona dan Ryan sudah bertunangan lama, tapi tiba-tiba orang tuanya menyuruh Liona mengalah dan memberikan Ryan pada adiknya yang bernama Vina. Liona juga baru tahu kalau tunangannya setuju untuk membatalkan pertunangan mereka dan memilih adiknya.Liona yang merasa tidak adil memikirkan cara untuk membalas perbuatan mereka dengan mendekati ayah dari Ryan yang bernama Wirya. Wirya memegang kuasa penuh terhadap Ryan."Jadi suamiku, Om," pinta Liona."Pernikahan bukan hal yang main-main, Liona. aku tahu kamu melakukan itu untuk membalas Ryan," balas Wirya."Tapi aku juga ingin menikah, Om tahu kalau aku dan Ryan harusnya menikah, tapi tidak kesampaian. Aku juga tahu Om merindukan kasih Sayang dari seorang istri, aku bisa menjadi istri yang baik!"
Laura yang baru saja diputuskan kekasihnya mendapat kejutan ulang tahun dari ayahnya yang duduk di kursi roda, kejutan berupa kue ulang tahun dan hadiah kecil di usianya yang menginjak 21 tahun.
Tapi saat itu juga terdengar suara ketukan dari luar dan banyak orang mendobrak masuk ke rumah mereka. Seorang pria berbadan tegap memperkenalkan diri dengan nama Johan, sebagai ayah kandungnya.
Pada saat itu Laura tahu kalau dia bukan anak kandung Avin. Laura dijemput paksa dengan ancaman Johan akan menuntut Avin dengan tuduhan penculikan karena memang benar Johan adalah ayah kandung Laura.
Ternyata Laura dibutuhkan untuk menggantikan pernikahan kakak perempuannya yang tidak pernah dia ketahui selama hidup, Bianca kabur meninggalkan Arkan satu hari sebelum mereka menikah.
Arkan yang penuh dendam karena keluarga Bianca, menatap Laura penuh kebengisan saat pandangan mata mereka saling bertemu di altar.
"Rupanya keluargamu tidak ingin mengembalikan mahar dan menyia-nyiakan menjadi besan keluargaku, ya? kalian memang haus harta!" hina Arkan.
"Aku tidak seperti itu ...."
"Lalu kenapa kamu berada di sini untuk menggantikan kakakmu? Tentu saja karena harta, bukan? Dasar wanita licik! Bersiaplah, kamu harus menuruti semua perintahku. Jujur saja aku masih sangat kesal dengan Bianca dan aku akan melampiaskannya ke kamu, jadi jangan salahkan aku, salahkan dirimu yang berdiri di sini sekarang!"
Davin pulang dari rumah sakit setelah menjenguk ibunya yang meminta dirinya menikahi kakak iparnya. Kakaknya telah meninggal karena kecelakaan, detik-detik terakhir kakaknya berpesan pada ibunya dan Davin untuk menjaga istri serta anak-anaknya.
Davin meminta izin pada Anika, istrinya. Wanita yang tengah hamil menunggu kepulangan suaminya dari tadi, tapi sekarang malah mendengar fakta menyakitkan tentang suaminya yang meminta izin untuk menikahi kakak iparnya.
Anika sudah bersabar selama ini atas ketidakadilan dan keabaian Davin dalam menjaga kekayaannya sampai dia tidak mempedulikan keluarganya sendiri.
Anika tidak rela dimadu, dia membuat pilihan untuk suaminya antara dia atau ibunya.
"Pilih aku atau ibumu?" tanya Anika.
"Anika, aku mohon. Kau yang saling mengerti diriku dibanding semuanya." Davin berusaha meraih tangan istrinya.
"Bahkan Ibu rela berpura-pura mati demi menyatukan kalian!"
Bukan balasan yang Anika dapatkan, melainkan sebuah tamparan keras dari suaminya.
"Aku tidak bermaksud—"
"Aku akan pergi dari hadapanmu dan dari rumah ini!"
Lyra adalah anak tunggal kaya raya yang kesepian setelah dikhianati oleh sahabat dan tunangannya yang berselingkuh di rumah pengantin, rumah yang akan segera ditempati beberapa minggu lagi setelah pernikahan mereka, tapi semua itu sirna sudah.
Hubungan yang kandas di tengah jalan membuatnya makin merasa kesal mengingat semua hinaan mantan tunangannya sampai mengakibatkan Lyra berakhir di hotel dengan pria bayaran bernama Damian.
Lyra melepas keperawanannya dengan Damian yang dia sewa, bukan dengan mantan tunangannya yang selalu saja meminta dilayani. Bagaimana kisah Lyra selanjutnya bersama Damian?
"Malam ini aku milikmu." Bisikan dari Damian terdengar jelas di telinga Lyra.
"Ya ... buat aku lupa apa yang terjadi hari ini. Lakukan apa yang kau bisa untuk memuaskanku," balas Lyra.
"Dengan senang hati, Nona."
Mira Arawinda adalah putri kedua Zaveer Aradhana dari istri keduanya, karena latar belakang ibunya sebagai istri kedua membuat kehidupan Mira sangat sulit. Kehidupannya penuh dengan kebencian dan hinaan, semenjak dia menikah dengan Bima Kusuma kehidupan Mira makin dipenuhi penderitaan karena mertuanya selalu menghinanya dengan alasan dia tidak pantas bersanding dengan putranya.
Tama yang sudah mencari Mira sejak lama, akhirnya bisa menemukan wanita yang dia cintai, tapi dengan keadaan sudah memakai cincin pernikahan dan hamil anak dari Bima. Setelah berhasil menemukan Mira, Tama terus mengulik bagaimana kehidupan Mira di rumah itu bersama Bima dan mertuanya, sampai Tama tahu semua perlakuan mereka terhadap Mira membuat Tama kesal.
Lalu bagaimana Tama menyelamatkan Mira kalau wanita itu masih mencintai suaminya? Dan bagaimana dengan takdir Mira kedepannya?
"Aku benci diriku sendiri bahwa aku masih berharap. Hal paling menyakitkan ketika orang yang membuatku merasa begitu istimewa dulu, tapi sekarang membuatku merasa sangat tidak diinginkan hari ini."
"Bagaimana aku mengatakan aku merindukanmu dengan cara yang akan membuat hatimu terasa bimbang? Aku bisa menghapus air mata dari matamu, tapi aku tidak bisa menghapus ingatan menyakitkan dari otakmu, aku hanya bisa menyembuhkan rasa sakit di hatimu, Mira.”
"Apa kau tidak bisa berpikir? Aku mengurus rumah, bekerja, mengurus anak-anak, dan lihat kondisiku saat ini, jika kau tidak punya hati setidaknya pakai otakmu!" Rasanya Alena ingin sekali memukul Andre dan kekasihnya secara bergantian
"Itu kan tugasmu, seharusnya kau tahu sebelum kau memutuskan untuk menikahi Andre!" Sintia tak terima kekasihnya di bentak oleh Alena
"Aku hanya-" belum sempat Andre menyelesaikan kalimatnya
"Aku akan pergi!" Alena melangkahkan kakinya
"Tidak, tunggu dulu, bukan itu maksudku" Andre berusaha menahan Alena
"Tapi aku tetap pergi, senang 'kan saja kekasihmu itu, jangan pedulikan aku, dan jangan mencampuri urusanku" Alena pergi meninggalkan Andre dan Sintia yang masih berdiri di sana
Andre sedikit kecewa karena istrinya memilih pergi dengan pria lain, dan tidak memilih untuk melakukannya bersama dengan dia
"Biarkan saja dia, kenapa kau menahannya? Mungkin dia menyukai pria itu, dan ini sudah saatnya waktu yang kita tunggu-tunggu datang, kita akan bersama selamanya setelah kalian bercerai" Sintia tampak tidak bisa menahan rasa bahagianya
Tapi Andre hanya tersenyum kecut, perasaannya terasa gamang, apakah ini yang sebenarnya Andre inginkan? Menceraikan Alena lalu menikahi Sintia seperti rencana dia sebelumnya? Haruskah dia melepas istrinya untuk pria lain?